Rabu, 23 November 2011

TEORI TENTANG ALIEN ATAU JIN

http://optimalkanotakbawahsadar.blogspot.com/
http://otakbawahsadar.blogspot.com/
Keberadaan Alien telah lama menimbulkan perdebatan di masyarakat. Alien yang dimaksud disini ialah makhluk berakal seperti manusia, memiliki peradaban tinggi, namun tinggal di planet lain di luar bumi. Kalangan Islam pun memiliki beberapa pendapat mengenai Alien tersebut.

Sebagian kalangan Islam menyatakan bahwa keberadaan Alien sangat mungkin karena alam semesta ini meliputi lebih dari 100 milyar galaksi (yang dapat dideteksi teleskop), sehingga kemungkinannya sangat besar bahwa diantara galaksi-galaksi tersebut terdapat planet yang memiliki kehidupan seperti bumi.

Sebagian kalangan Islam lainnya menolak dengan argumen bahwa alam semesta yang sangat luas ini tidak berarti memiliki banyak planet seperti bumi dengan makhluk-makhluk yang mendapatkan taklif untuk beribadah (seperti jin dan manusia). Namun luasnya alam semesta ini untuk menunjukkan kelemahan manusia. Manusia dengan teleskopnya yang paling canggih belum dapat mendeteksi batas alam semesta, karena itu manusia harus mengakui kebesaran Alloh swt.Kalangan pro-alien kembali mengajukan argument dengan ayat “Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya …” (QS. Asy Syuura: 29). Kalimat ‘makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya’ menunjukkan bahwa ada makhluk yang diciptakan, hidup, dan melata di langit (antariksa).

Kalangan anti-alien balik membantah bahwa memahami ayat tersebut tetap harus menggunakan metode tafsir bil matsur. Lagipula keberadaan alien di planet lain juga akan memunculkan pertanyaan baru; agama apa yang dianut di planet alien tersebut, siapa saja nabi mereka? Karena umat yang mendapat taklif, membutuhkan Kitab dan Nabi yang melandasi taklif tersebut.

Namun kalangan pro-alien memiliki argumen pamungkas. Sudah banyak penampakan UFO (benda terbang yang tak dikenal) dan interaksi Alien dengan manusia. Betaufo.org menyebutkan, Dr. J. Allen Hynek (ahli astronomi yang semula meragukan UFO, namun setelah mengkaji berbagai kasus yang ada, ia menjadi serius untuk menelitinya lebih lanjut) mengklasifikasi penampakan UFO dan Alien sebagai berikut :

1. Perjumpaan jarak jauh (Relatively Distance Sightings): Melihat UFO dari jarak yang sangat jauh, sehingga UFO terlihat hanya seperti titik kecil saja seperti bintang di langit. Namun karena gerakannya yang aneh serta fenomena yang ditampakkan tidak umum, maka benda terbang itu termasuk kategori UFO.

Perjumpaan jarak jauh dibagi dalam 3 tipe yakni:

1.a.) Nocturnal lights (NL): Nampak seperti titik sinar di langit, umumnya berwarna merah, biru, oranye atau putih, dengan pola gerak dan kecepatan yang sulit dijelaskan sebagai obyek sinar lain pada umumnya

1.b.) Daylight discs (DD): Nampak di siang hari, umumnya berbentuk oval (bulat telur), bentuk piring, atau obyek berbahan metalik. Bisa nampak jauh di angkasa maupun berada dekat di tanah dan seringkali nampak mengambang. Kadang tiba-tiba bisa menghilang dengan kecepatan yang luar biasa.

1.c.) Radar-Visual cases (RV): Kasus yang jarang dilaporkan, yakni nampak di layar radar berupa titik berkedip yang tidak dapat diterangkan sebagai obyek pesawat atau benda lain yang dikenal. Biasanya harus disertai dengan konfirmasi penampakan melalui saksi mata.

2. Perjumpaan Jarak Dekat (Close Encounters)

2.a.) Perjumpaan dekat tingkat pertama: Melihat UFO sedang terbang dalam jarak yang relatif cukup dekat sehingga cukup jelas untuk melihat bentuknya.

2.b.) Perjumpaan dekat tingkat kedua: Melihat UFO sedang dalam posisi mendarat di permukaan tanah, umumnya ditunjang dengan bekas-bekas pendaratannya.

2.c.) Perjumpaan dekat tingkat ketiga: Melihat UFO mendarat serta terlihat pula ufonaut (alien) yang sedang turun atau berada di luar pesawat mereka.

Perjumpaan dekat (Close Encounters) tingkat keempat dan kelima dikemukakan oleh penerus J. Allen Hynek.

2.d.) Perjumpaan dekat tingkat keempat: Mengalami perjumpaan dengan alien, namun sebagai korban penculikan (alien abduction). Korban penculikan oleh alien sering tidak sadar dengan apa yang menimpa dirinya dan mengalami perubahan psikologik atau fisiologik yang mengganggu.

2.e.) Perjumpaan dekat tingkat kelima: Melakukan komunikasi dengan alien dan ikut bersama alien tersebut dengan pesawat mereka secara sukarela. Beberapa kasus kontak atau komunikasi dengan alien ini hanya berupa kontak telepati atau melakukan perjalanan astral (out of body experience) bersama alien.

Merujuk pada data-data di atas, kalangan anti-alien akhirnya mengeluarkan jawaban pamungkas. Mereka menyatakan bahwa penampakan Alien yang disebutkan sebelumnya, disebabkan oleh dua kemungkinan berikut : gangguan jin atau percobaan teknologi.

Sejak dahulu kala, manusia sudah mengalami interaksi dengan bangsa jin, baik berupa penampakan jin ataupun gangguan jin secara langsung. Setiap peradaban memiliki cerita tentang penampakan dan gangguan jin yang mereka hadapi. Peradaban Barat sejak dahulu kala pun memiliki kisah tentang makhluk-makhluk gaib, seperti banshee, goblin, elf, dan sejenisnya. Namun Peradaban Barat Modern yang sekuler, secara prinsip menolak segala hal yang mistis, non materi, dan tidak terindra. Ketika mereka menemui penampakan dan gangguan jin, penjelasan yang mereka buat ialah penampakan dan fenomena gangguan jin tersebut berasal dari intervensi Alien (makhluk cerdas dari planet di luar bumi).
http://optimalkanotakbawahsadar.blogspot.com/
http://otakbawahsadar.blogspot.com/
Masyarakat Jawa mengenal fenomena Nocturnal lights dengan istilah Pulung, yaitu bola cahaya yang muncul di malam hari. Sebagian masyarakat Jawa menganggap bahwa Pulung yang berwarna merah adalah santet yang dikirimkan dukun untuk mencelakai lawannya. Sebagian masyarakat Jawa lainnya menganggap Pulung yang berwarna biru merupakan pertanda kemujuran atau naik pangkat. Pada beberapa suksesi raja Jawa, peristiwa ‘ketiban pulung’ menjadi legitimasi bagi calon raja yang rumahnya dimasuki bola cahaya biru.

Fenomena Daylight discs, Radar-Visual cases, dan Close Encounters tingkat 1-3 pun sangat mungkin disebabkan oleh Jin. Jin merupakan makhluk Alloh swt yang diberi keistimewaan dapat terbang dan mengubah wujud. Di masa Nabi Sulaiman, bangsa jin ditugaskan untuk menyelam dan membuat bangunan (QS. Al Anbiya: 82 dan QS. Saba: 13), hal ini menunjukkan bahwa bangsa Jin pun memiliki pengetahuan dan dapat menggunakan teknologi. Jin pun bisa tertangkap kamera. Jin juga berbangsa- bangsa dan bersuku-suku. Sehingga tak menutup kemungkinan ada suku Jin dengan penampakan wujud seperti Alien.

Info lebih lanjut mengenai jin bisa dilihat di http://studislam.blogdetik.com/2009/07/30/mengenal-jin/.

Mengenai Close Encounters tingkat keempat dan kelima, maka kasus pengakuan penculikan oleh Alien sangat mirip dengan kasus manusia yang mengaku pernah diculik Jin. Di Minangkabau, masyarakat mengenal kisah Orang Bunian yang terkadang membawa manusia masuk ke alam Orang Bunian. Perjalanan bersama Alien pun serupa dengan kisah ‘kunjungan’ ke istana Nyi Roro Kidul.

Sedangkan Perjalanan Astral (Out of Body Experience), para penggemar mistik menyebutnya dengan istilah Ilmu Merogo Sukmo, Lepas Sukma, dan Astral Projection. Mereka mendefinisikannya sebagai suatu proses pelepasan sukma (kesadaran/roh) dari raga (tubuh fisik) untuk melakukan perjalanan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.

Para pelakunya mengaku bahwa mereka dapat ‘terbang’ kemana-mana tanpa terlihat orang lain dan tidak lagi dibatasi oleh dunia fisik, sehingga bisa menembus tembok, mengunjungi dasar samudera, pergi ke bulan, termasuk ke masa lalu ataupun masa depan, serta ke berbagai dimensi alam semesta. Mereka juga menyatakan bahwa Astral Projection bisa dilakukan atas keinginan sendiri (bisa diaktifkan dengan sengaja).

Dr Ian Robertson (pakar psychology dan Neuroscience) mengatakan bahwa perjalanan astral adalah tidak lebih dari seseorang yang bermimpi REM (Rapid Eye Movement) namun organ Cupid Frontal tetap terbuka. Secara normal, ketika orang bermimpi maka organ otak yang namanya Cupid Frontal akan menon-aktifkan dirinya sehingga sebuah mimpi akan berlangsung tanpa ada kesadaran dari pikiran sadar seseorang. Akan tetapi ada sebagian orang yang ketika bermimpi REM, organ Cupid Frontal-nya tetap terbuka sehingga dia akan sadar kalau dia bermimpi pada waktu dia bermimpi. Peristiwa inilah yang menurut teori Ian Robertson dinamakan Lucid Dreaming.

Beberapa factor penyebab tetap aktifnya Cupid Frontal saat seseorang bermimpi REM, hampir sama dengan penyebab Sleep Paralysis (Tindihan). Sehingga tidak menutup kemungkinan ada orang-orang yang karena terbiasa, dapat dengan sengaja tetap mengaktifkan organ Cupid Frontal-nya saat sedang bermimpi REM. Namun pada hakikatnya mereka tetaplah bermimpi.

“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.” (QS. Az Zumar: 42).

Berdasarkan teori parapsikologis, seperti dijelaskan ayat di atas, orang tidur dan orang mati adalah dua fenomena yang sama : dimana ruh terpisah dari jasad. Bedanya, pada orang tidur, ruh dengan kekuasaan Alloh bisa kembali pada jasad saat orang itu terjaga. Sedangkan pada orang mati, tidak. Ayat itu merupakan penjelasan, mengapa setiap orang yang bermimpi sadar dan ingat bahwa ia telah bermimpi. Ia bisa mengingat mimpinya, padahal saat bermimpi ia sedang terlelap tidur.

Ayat tersebut juga menjelaskan mengapa ketika ada sesorang yang tertidur namun mengalami kesadaran (termasuk sadar sedang bermimpi) akibat organ Cupid Frontal-nya tetap terbuka, maka seolah-olah dia merasakan dapat melihat tubuhnya yang sedang tertidur. Saat itulah mereka mengalami Out of Body Experience.

Kesadaran seseorang yang dalam kondisi mimpi, sangat membuka peluang untuk dipengaruhi oleh imajinasi bawah sadarnya, sehingga ia tidak dapat membedakan antara realitas dengan imajinasi. Dalam kondisi itulah ketika imajinasinya membawa ke dasar samudera, terbang ke bulan, menembus tembok, mengunjungi masa lalu atau masa depan, serta ke berbagai dimensi alam semesta, ia merasa semua itu seolah nyata, padahal itu semua hanyalah imajinasi belaka.

Beberapa ulama menyebutkan bahwa kondisi Lucid Dream dapat memberi peluang untuk Jin mempengaruhi mimpi orang yang mengalami Lucid Dream.

Selain merupakan penampakan dan gangguan Jin, fenomena Alien juga bisa disebabkan oleh percobaan teknologi. Dalam hal ini ialah pengembangan teknologi dalam rangka mempersiapkan Dajjal dengan Tata Dunia Baru-nya.

Mengenai persiapan para pengikut Dajjal dalam menyambut New World Order dapat dilihat pada kumpulan film pendek The Arrivals (Wake Up Project, terdapat lebih dari 50 film).

Salah satu pengembangan teknologi untuk mempersiapkan kedatangan Dajjal ialah Project Blue Beam. Project Blue Beam adalah proyek rahasia yang melibatkan kelompok Freemason untuk mempengaruhi seluruh umat manusia dengan cara memunculkan satu orang yang nantinya akan dipuja-puja sebagai Juru Selamat alias TUHAN. Terdiri dari tahapan-tahapan besar untuk menciptakan sandiwara buatan mengenai “Kedatangan Kedua Yesus/Isa A.S ke bumi” (second coming of Jesus/ Isa A.S) untuk mendirikan “satu agama dunia” yang dikendalikan oleh Tata Dunia Baru. Pertama kali dilaporkan ke publik pada tahun 1994 oleh Serge Monast, seorang wartawan Canada.

Tahun 1996, Serge Monast dan kolega-nya (keduanya meneliti Project Blue Beam) meninggal karena “serangan jantung” dalam selang beberapa minggu satu sama lainnya, meskipun keduanya tidak memiliki catatan mengidap penyakit jantung. Serge Monast telah menginspirasi pembuatan film Conspiracy Theory yang dibintangi Mel Gibson pada tahun 1997. http://en.wikipedia.org/wiki/Serge_Monast & http://fr.wikipedia.org/wiki/Serge_Monast.

Project Blue Beam diyakini merupakan kelanjutan dari eksperimen seperti Philadelphia dan Montauk, yang dikerjakan oleh militer Amerika Serikat di tahun 1940-an. Proyek ini telah melakukan eksperimen berkali-kali di daerah terpencil dengan membuat gambar holografik Yesus Kristus dan UFO.

Tahapan-tahapan program persiapan kedatangan Dajjal antara lain Subliminal Message, penemuan arkeologis palsu, bencana alam buatan, dan proyeksi holografik raksasa.

Subliminal Message dilaksanakan sejak lama dengan sarana utamanya ialah film dan televisi. Contoh film yang menjadi sarana pengkondisian psikologis ialah 2012, Knowing, The Day the Earth Stood Still, Men In Black, Independence Day.

Penemuan-penemuan arkeologis palsu ditujukan untuk mendoktrin umat manusia (dengan landasan teori evolusi) bahwa terdapat kesalahan yang mendasar dari semua doktrin agama. Pemalsuan informasi ini akan digunakan untuk menjadikan semua bangsa percaya bahwa doktrin agama mereka telah disalahpahami dan disalahtafsirkan selama berabad-abad.

Menggunakan HAARP (High Frequency Active Auroral Research Program) untuk membuat bencana alam.
http://optimalkanotakbawahsadar.blogspot.com/
http://otakbawahsadar.blogspot.com/
HAARP adalah project yang bertujuan untuk memahami, menstimulasi, dan mengontrol proses ionospheric yang dapat mengubah kinerja komunikasi dan menggunakan sistem surveilans. Ionosfer adalah bagian atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari. Lapisan ini berperan penting bagi keelektrikan atmosfer dan membentuk batas dalam lapisan magnetosfer. Fungsi utamanya, di antara fungsi-fungsi yang dimilikinya, adalah mempengaruhi rambatan radio ke tempat-tempat yang jauh di muka bumi. HAARP dimulai pada tahun 1992, project ditargetkan selesai tahun 2012. Markas HAARP terletak di Gakona, Alaska.

Penerapan HAARP diantaranya Weather Control (pengendali cuaca), mempengaruhi mood (suasana hati) manusia, dan menstimulasi gempa.

HAARP mengendalikan cuaca dengan menentukan satu titik ionosfer yang akan dipanaskan sehingga tekanan atmosfer meningkat dan seluruh tekanan terkumpul di satu titik serta membentuk arus jet/jet stream. Manipulasi jet stream dapat memicu hujan angin, gelombang panas, juga badai salju.

HAARP juga dapat mengirimkan radiasi Extreme Low Frequency (ELF) ke lapisan ionosfer yang dipantulkan kembali ke bumi dan otak manusia yang berpotensi mempengaruhi mood (suasana hati) manusia.

Saat terjadi gempa di Haiti (Januari 2010) dan Chili (Februari 2010), Presiden Venezuela Hugo Chavez serta beberapa media menenggarai gempa bumi tersebut bukan gempa bumi biasa tetapi disebabkan oleh uji coba senjata Amerika dan terkait dengan proyek HAARP.

Kecurigaan bahwa Amerika sedang mengembangkan senjata “perusak lingkungan” bukan tanpa alasan karena mantan Menteri Pertahanan Amerika William Cohen pada tahun 1997 pernah mengungkapkan kekhawatirannya terhadap negara-negara yang mengembangkan senjata “teroris” yang bisa mengubah kondisi iklim, menimbulkan gempa bumi, gunung meletus dan sejenisnya dengan menggunakan gelombang elektromagnetik.

HAARP membuat penggunanya menjadi Tuhan Palsu yang dapat mengendalikan cuaca dan bencana alam.

Tahapan Project Blue Beam lainnya adalah membuat ‘pertunjukan angkasa’ raksasa dengan hologram tiga dimensi dan suara optik, memproyeksikan gambar-gambar laser holografik ke berbagai belahan dunia. Suara ‘Tuhan Baru’ akan diperdengarkan dalam semua bahasa. Proyeksi holografik tersebut akan memunculkan satu orang yang mengaku sebagai Tuhan.

Penampakan-penampakan UFO merupakan bagian dari percobaan proyeksi holografik tersebut.

Para pengikut Dajjal telah mengerjakan berbagai proyek demi menyambut kedatangan Dajjal Sang Mesiah Palsu. Dari Project Codex Alimentarius (pengendalian demografi dan populasi manusia melalui makanan), pembuatan berbagai penyakit baru serta meracuni obat dan vaksinasi, juga rencana penggantian Identification Cards (KTP) dengan metode chip yang ditanamkan ke dalam tubuh manusia.

Project Blue Beam hanya salah satu program para pengikut Dajjal. Berbagai penampakan UFO ditenggarai merupakan salah satu efek percobaan dari Project ini. Namun penampakan dan gangguan Jin juga dapat menjadi alternative lain dari adanya berbagai penampakan UFO dan Alien.

Wallohu A’lam BishShowab.

============================

Benarkah Alien sebenarnya adalah Jin?
http://otakbawahsadar.blogspot.com/
Alien adalah jin? Banyak orang akan tertawa membaca hal ini. Apakah mungkin jin mengembangkan teknologi UFO? Dan, bukankah UFO atau alien itu datang dari luar angkasa? Coba kalau kita lihat ke arah langit, bukankah begitu banyak bintang di langit. Dan bukankah suatu hal yang mubazir bila di sana tidak ada kehidupan?

Berhubung saya ingin menjelaskan kemungkinan bahwa alien adalah jin, sementara referensi mengenai jin ini sangat terbatas dari Alkitab (Bible), maka ijinkan saya untuk menggunakan AlQuran sebagai dasar referensi saya untuk membahas masalah jin ini.

Kehidupan di bintang lain memang tak dapat dipungkiri. Sebagai halnya kehidupan yang terjadi di bumi adalah karena kehendak Allah. Semua yang ada di alam semesta ini diciptakan oleh Allah.

Al-Baqarah 2:117

Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan

kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.

Asy-Syuura 42:29

Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi

dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia

Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.

Kedua ayat suci dalam Al Quran ini menegaskan bahwa langit dan bumi adalah ciptaan Allah dan dikeduanya, baik di langit dan bumi oleh Allah juga diciptakan makhluk-makhluk melata (makhluk yang berjalan di permukaan tanah) dan menghuni baik di langit (bintang/planet lain) maupun di bumi.

Oleh karena itu, bukankah mungkin saja UFO-UFO yang datang ke bumi ini adalah “makhluk melata” yang berasal dari planet lain (extra terrestrial)? Memang benar. Namun sampai sekarangpun belum bisa dipastikan dari mana mereka (alien) berasal. Bisa saja dari luar angkasa, walau berbagai fakta nampaknya melemahkan teori “extra terrestrial”.

Dari kesaksian beberapa korban penculikan oleh aliens serta banyaknya fakta tentang UFO yang meragukan dari sudut pandang ilmiah, menyebabkan orang mulai memikirkan suatu kemungkinan bahwa kalaupun seandainya mereka berasal dari “extra-terrestral” namun berasal dari dimensi lain (other-dimension) atau istilah yang mulai dipakai saat ini adalah “ultra-terrestrial”. Isitilah “ultra-terrestrial” ini kalau dalam bahasa Indonesia lebih tepat dinamakan “alam gaib”.

Sejauh ini, makhluk gaib yang dikenal manusia ada tiga macam, yaitu:

1. malaikat

2. iblis

3. jin

Mengenai iblis, dari sudut pandangan agama Islam dan Kristen terdapat perbedaan asal usulnya. Menurut doktrin agama Islam, Iblis adalah dari golongan jin yang diciptakan dari api. Sementara menurut doktrin agama Kristen, iblis semula adalah malaikat namun telah diusir dari surga karena

hendak mendurhakai Allah.

Penjelasan bahwa iblis adalah dari golongan jin adalah:

Al-A’raaf 7:12

Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud

(kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.

Al-Hijr 15:27

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api

yang sangat panas.

Persamaan bahwa baik jin dan iblis diciptakan dari api, menunjukkan atau menyimpulkan bahwa iblis adalah dari golongan jin.

Saya tidak mempersoalkan perbedaan asal usul iblis, namun saat ini, antara malaikat dan iblis merupakan entity yang berbeda. Malaikat adalah makhluk yang beriman kepada Allah serta senantiasa bertasbih dengan memuji Allah. Malaikat tidak memiliki kehendak bebas “free will”, mereka hanya menjalankan apa yang menjadi perintah Allah. Berbeda dengan malaikat, iblis dan demikian juga jin (termasuk manusia) memiliki kehendak bebas (free will). Memiliki kehendak bebas (free will) berarti mempunyai nafsu. Kehendak iblis adalah menyesatkan manusia. Apakah iblis bisa berketurunan?

Al-Kahfi 18:51

Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.

Menurut kepercayaan, jin berumur panjang dan memiliki kehidupan seperti manusia namun berada di dalam dimensi yang lain. Jin mampu berketurunan dan di antara mereka ada jin yang baik dan ada juga jin yang jahat. Menurut pendapat saya, yang dimaksud dengan jin ini dalam Alkitab adalah “roh jahat”. Di sini dikatakan sebagai roh jahat adalah karena merupakan jin yang jahat. Walau demikian, bisa saja pengertian “roh jahat” ini ditafsirkan sebagai iblis secara langsung atau setan.

Kembali kepada pertanyaan, benarkah Alien sebenarnya adalah Jin? Sebenarnya hal ini sangat mungkin sekali. Di hampir semua masyarakat di dunia, memiliki kepercayaan akan adanya makhluk gaib atau “spiritual beings”. Memang, kepercayaan terhadap hal seperti ini lebih banyak dijumpai pada masyarakat tradisional daripada masyarakat modern. Misalnya, di Indonesia dikenal adanya jin, tuyul, kuntilanak, dan lain sebagainya. Orang Indian di daratan Amerika juga mempercayai adanya makhluk-makhluk halus berupa roh yang menjaga dan juga kadang ada yang mengganggu.

Sebelum menjawab pertanyaan, apakah alien adalah jin, sebenarnya perlu dipertanyakan terlebih dahulu kepada diri kita masing-masing, apakah kita percaya pada adanya makhluk hidup yang berada di dimensi lain atau yang sering kita sebut sebagai alam gaib? Dan dimensi lain itu, menurut kepercayaan banyak orang, sebenarnya juga berada di bumi ini.

Bagi orang yang skeptis, tentunya tidak mudah untuk mempercayai makhluk gaib. Dan juga mereka tidak akan bisa menerima penjelasan dari sudut pandang agama. Mereka membutuhkan suatu penjelasan atau bukti-bukti yang benar-benar ilmiah, fisikal dan dapat dirumuskan secara pasti.

——————————————————————————–

Dasar Pemikiran Alien adalah Jin
http://optimalkanotakbawahsadar.blogspot.com/
http://otakbawahsadar.blogspot.com/
Bila kita mempercayai adanya jin atau makhluk halus, maka kita akan bertanya, di manakah mereka berada. Menurut kepercayaan, jin adalah makhluk yang menghuni bumi dan diciptakan sebelum Adam.

Al-Hijr 15:27

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.

Apa tujuan Allah menciptakan jin?

Adz-Dzaariyaat 51:56

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Namun pada prakteknya, di jaman dahulu (dan juga masa kini), ada manusia yang menyembah jin.

Sabaa’ 34:41

Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu”.

Apakah jin mampu mengembangkan teknologi luar angkasa?

Al-Rahmaan 55:33

Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus

(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak

dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.

Di sini kita bisa melihat bahwa hakekat jin sebenarnya tidak berbeda dengan manusia. Keduanya adalah makhluk ciptaan Allah, keduanya mampu berketurunan dan bisa mati (hanya saja jin umurnya lebih panjang dan khusus untuk iblis waktu kematiannya ditangguhkan hingga akhir jaman), keduanya membutuhkan kekuatan (teknologi) untuk menembus langit dan bumi. Di sini ada suatu pemikiran, bahwa menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi ini, sebenarnya bisa juga diartikan sebagai menembus ke dimensi lain, yaitu dimensi langit dan dimensi bumi (manusia).

Menurut cerita beberapa orang yang mengaku bertemu dengan jin, maka kita bisa menyimpulkan bahwa beberapa jin (tidak semua), memiliki kemampuan untuk masuk ke dimensi manusia. Dan menurut pengalaman beberapa paranormal yang mengaku dapat berjalan-jalan ke alam jin, menunjukkan bahwa manusia juga dapat masuk ke dimensi jin.

Dan bila hal ini memang benar, bahwa jin bisa memasuki dimensi manusia, maka bisa saja kehadiran mereka itu dianggap alien oleh manusia. Dan karena mereka adalah makhluk yang asing dan aneh, sementara orang mungkin tidak berpikir akan adanya kemungkinan kehidupan di dimensi lain, maka alien itu akan dianggap berasal dari planet lain.

Beberapa korban kasus alien abduction menceritakan bahwa mereka melihat alien menembus tembok, tiba-tiba muncul dan menghilang, menunjukkan bahwa gejala seperti itu tidak berbeda dengan fenomena pemunculan jin. Persoalannya, menurut saya, jin juga mengalami perkembangan teknologi dan kebudayaan. Seperti halnya manusia, perkembangan teknologi di antara negara berbeda-beda. Ada yang masih memakai tombak, tapi ada juga yang sudah pakai rudal. Demikian juga bangsa jin, menurut saya, bisa saja jin yang ada di Indonesia, berbeda dengan jin yang ada di Eropa atau Amerika, misalnya.

Banyak ahli psikoterapis yang menangani kasus alien abduction akhirnya berkesimpulan bahwa alien yang menculik manusia merupakan suatu pekerjaan dari “spiritual beings” atau makhluk halus. Ini menjelaskan kenapa ada yang diculik pada jam 09.00 dan dikembalikan jam 09.00 juga. Padahal mereka merasa berjam-jam ketika diculik. Bahkan ada kasus yang unik, korban penculikan diambil jam 9.00 namun dikembalikan jam 7.00. Jadi, kasus-kasus seperti ini merupakan kasus perpindahan dimensi, di mana dimensi waktu kita bisa saja berbeda dengan waktu di dimensi lain.

Menurut kepercayaan, bentuk dan macam jin beraneka ragam, salah satunya adalah jin yang dapat terbang. Apakah mereka ini yang dimaksud dengan UFO?


http://optimalkanotakbawahsadar.blogspot.com/
http://otakbawahsadar.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar